Mata Nagi.Com, Pecinta sepak bola tentu sudah tak asing lagi dengan sosok
yang satu ini. Mempunyai wajah menarik dan lincah dalam mengolah kulit bundar
di lapangan merupakan keunggulannya. Sudah banyak gelar yang ia dapat dalam
perjalanan karir sepak bolanya di NTT. Prestasi tertinggi yang pernah ia dapat
adalah ketika memperkuat tim Sepak Bola Pra Pon tahun 2005.
Frans Sabon biasa ia di sapa ketika di temui di kediamannya mengatakan, sepak bola merupakan hidupnya . Saya tidak bisa jauh-jauh dari sepak bola, sepak bola itu hidup saya, kelak jika saya sudah berhenti bermain pun saya sudah bertekad menjadi seorang wasit, pokoknya tetap ada di dalam lapangan, ungkap pria yang doyan makan bakso ini sambil tertawa lebar.
Pria berdarah Adonara ini sejak tahun 2011 lalu
menjadi tenaga honorer pada Dinas PPKAD kabupaten Flores Timur. Kesibukannya di
kantor tidak membuatnya berhenti bermain bola. ETMC 2015 lalu merupakan
tournament terakhir yang di diikutinya. Walaupun tidak berhasil mengantarkan
perseftim flotim juara namun tak membuatnya kehilangan semangat bermain bola.
Kalah menang soal biasa , yang lebih penting dari
sepak bola adalah Sportifitas. Berbesar hati menerima kekalahan itu yang utama.
Sepak bola mengajarkan kita nilai-nilai kehidupan yang mungkin kita tidak
dapatkan di bangku sekolah ujar penggemar club Real Madrid sambil menyodorkan
sebuah album foto kenangannya bermain bola.
( Pedrosa Matapocy )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar